DPRD Kota Mojokerto Athoillah Desak Evaluasi Total Usai Tragedi Pantai Drini

Jatimpost.com – Tragedi kecelakaan laut yang menimpa 13 siswa SMP Negeri 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Gunung Kidul, Yogyakarta, menjadi perhatian serius berbagai pihak.

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar DPRD Kota Mojokerto bersama Dinas Pendidikan dan pihak sekolah pada Jumat (31/1/2025), Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendesak evaluasi menyeluruh terhadap kegiatan outing class di sekolah-sekolah.

RDP tersebut dihairi oleh anggota Komisi 3 DPRD Kota Mojokerto dari Fraksi PKB, Ahmad Athoillah, serta Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto, Hadi Prayitno, SH. Pihak lain yang hadir antara lain Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, Wakil Kepala Bidang Humas SMPN 7, Ketua Komite Sekolah SMPN 7, serta perwakilan wali murid.

Fraksi PKB Desak Evaluasi Total

Dalam pernyataannya, Ahmad Athoillah menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan luar sekolah. Ia mengusulkan enam poin penting sebagai langkah perbaikan ke depan:

  1. Evaluasi menyeluruh terkait kegiatan di luar sekolah.
  2. Memfungsikan peran komite sekolah dalam perencanaan kegiatan sekolah.
  3. Sekolah dan guru pendamping harus lebih serius dalam mengawasi serta mendampingi murid dalam kegiatan outing class.
  4. Pemerintah harus memberikan pendampingan penuh kepada keluarga korban kecelakaan laut.
  5. Kegiatan outing class di semua tingkatan sekolah di Kota Mojokerto harus ditangguhkan sementara.
  6. Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Pendidikan harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap manajemen sekolah, mulai dari tingkat TK, SD, hingga SMP.

Penjelasan Pihak Sekolah dan Komite

Pada pertemuan tersebut, perwakilan SMPN 7 menyampaikan bahwa sebelum kejadian, para guru pendamping sudah memberikan pengarahan kepada siswa agar tidak bermain di pantai karena ombak tinggi. Namun, terdapat 13 siswa yang tidak menghiraukan imbauan tersebut dan pergi ke pantai tanpa sepengetahuan guru pendamping, hingga akhirnya mengalami kecelakaan laut.

Sementara itu, Ketua Komite Sekolah SMPN 7 mengungkapkan bahwa pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam rapat persiapan kegiatan outing class. Padahal, mereka sudah menyarankan agar kegiatan tersebut ditunda hingga setelah Hari Raya karena cuaca pada bulan Januari dinilai tidak memungkinkan. Namun, kepala sekolah tetap bersikeras melaksanakan kegiatan karena sudah terjadwal dan mayoritas wali murid telah menyetujui melalui mekanisme voting.

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© 2025 jatimpost.com | Mengawal Informasi, Menghubungkan Generasi