SURABAYA, jatimpost.com – Gemuruh Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur makin dahsyat, karena akan ada 2 kader NU yang akan mencalonkan diri pada pilgub kali ini. Syaifullah Yusuf – Abdullah Azwar Anas (Gus Ipul – Azwar Anas) yang diusung PKB-PDIP, baru-baru ini muncul nama lain yang juga dari NU, yaitu Khofifah Indar Parawansa yang saat ini menjadi Menteri Sosial RI.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) lebih memilih mengusung tokoh muslimat Nahdatul Ulama (NU) itu sebagai calon gubernur Jatim ketimbang Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul.
PPP mempertimbangkan nama-nama untuk Cawagubnya, antara lain Rendra Kresna (Bupati Malang), Ipong Muchlissoni (Bupati Ponorogo), dan Mustofa Kemal Pasha (Bupati Mojokerto).
Menurut Gugus, ketiga bupati itu layak dimajukan sebagai calon wakil gubernur berdasarkan pertimbangan elektabilitas, basis zona wilayah, maupun kapasitas kepemimpinan.
Sebelumnya Khofifah sudah mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon gubernur Jatim dari PPP. Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PPP Gugus Joko Waskito, pilihan partainya untuk mengusung Khofifah merupakan opsi realistis.
Gugus mengatakan, Khofifah sebenarnya kader PPP. Bahkan, perempuan kelahiran 19 Mei 1965 itu awalnya bisa menjadi anggota DPR 1992-1997 melalui PPP.
“Bu Khofifah pernah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PPP,” kata Gugus, Kamis (19/10).
Sementara untuk calon gubernur Jatim, menurut Gugus lebih realistis bagi PPP untuk mengusung Khofifah Indar Parawansa yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri Sosial.
Namun, kata Gugus, PPP juga tak mematok harga mati harus mengusung kadernya. Sebab, PPP juga mempertimbangkan nonkader sebagai bakal cawagub untuk Khofifah.
Gugus menegaskan, pertimbangan penting dalam menentukan pendamping Khofifah adalah elektabilitas, basis zona wilayah, serta kapasitas kepemimpinan.
“Dan ada nama lain yang tentunya saling melengkapi dan menguatkan kemenangan Bu Khofifah,” kata Gugus.
Dia menambahkan, tidak lama lagi PPP akan mendeklarasikan Cagub-Cawagub Jatim 2018. “Siapa pun yang akan diusung PPP nantinya pasti sudah melalui pertimbangan yang terukur dan realistis,” pungkas Gugus. [SS]