Tol Sumo Diyakini akan Naikkan Kesejahteraan Masyarakat

SIDOARJO, jatimpost.com – Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mengatakan peresmian jalan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) diharapkan menjadi bagian dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jatim. Alur distribusi barang yang masuk maupun keluar dari Jatim akan menjadi lebih lancar dan tidak mengalami kendala apapun.

Demikian disampaikan Gubernur Jatim, Soekarwo, saat mendampingi Presiden Joko Widodo apda acara Peresmian Pengoperasian Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi IB, II dan III (Sepanjang – Krian) di Gerbang Tol Warugunung, Kab. Sidoarjo, Senin (19/12).

Dijelaskan, keberadaan jalan tol Sumo ditunggu lama oleh masyarakat sejak tahun 1994. Dengan adanya Jalan Tol Sumo akan memangkas waktu perjalanan Surabaya ke Mojokerto dari dua jam menjadi 40 menit. Dengan demikian, maka arus barang, transportasi yang menghubungkan wilayah di sekitar akan terbantu. “Secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian Jatim, “ungkap Pakde Karwo.

Gubernur Jatim menuturkan, dengan diresmikan Jalan Tol Sumo akan mendorong peresmian jalan tol  lainnya di Jatim. Saat ini ada beberapa proyek jalan tol di Jatim mulai barat sampai timur, yaitu Kertosono Mantingan, Mantingan – Ngawi progres sudah 80 persen, Ngawi – Wilangan progres 96 persen, Wilangan – Kertosono 39,44 persen. Kemudian untuk jalan tol Kertosono – Mojokerto sudah beroperasi, Gempol – Pasuruan, Surabaya – Probolinggo progres 50 persen, Pandaan – Malang progres 36 persen. “Diharapkan pada akhir tahun 2018 semua jalan tol akan selesai dan bisa digunakan,” jelasnya.

Jalan tol yang membentang dari Kota Surabaya hingga Kota Mojokerto ini dikelola oleh PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (PT JSM) yang merupakan anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Nilai investasi jalan tol yang melewati 4 wilayah kota/kabupaten ini mencapai Rp 4,9 triliun dengan kepemilikan mayoritas saham sebesar 55% oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 25% oleh PT Moeladi, dan 20% oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Sementara itu, Presiden RI, Joko Widodo menargetkan jalan tol dari Merak sampai Banyuwangi dengan panjang 1.167 km bisa selesai pada akhir tahun 2019. Permasalahan pembangunan jalan tol disetiap wilayah hampir sama, yaitu pembebasan lahan. “Tidak ada alasan pada akhir tahun 2019 harus selesai dan bisa difungsikan agar ekonomi Jawa bisa meningkat,” ungkapnya,

Saat ini, tol di Jawa yang sudah beroperasi sepanjang 541 km, dalam proses kontruksi 433 km dan tahap persiapan 171 km. Sedangkan di Jatim sepanjang 268 km.  Apabila jalan tol di Jawa sudah beres, kemudian akan dibangun jalan tol di wilayah lain. Sebagai contoh, sudah dimulai Jalan Tol Trans Sumatera, kemudian disusul di Lampung, Palembang dan Medan. “Salah satu fungsi dari dibangunnya jalan tol adalah meningkatkan daya saing dan efisiensi,” jelasnya.