Jombang – Banjir merendam ratusan rumah yang ada di dua dusun di Kecamatan Kesamben Jombang. Banjir tersebut sudah berlangsung selama tiga hari, yakni sejak Minggu hingga hari ini, Selasa (4/2/2020).
Dua desa itu yakni Dusun Beluk Desa Jombok dan Dusun Kendondong Desa Blimbing Kecamatan Kesamben. Ketinggian air bervariasi mulai dari 15-50 centimeter atau setinggi lutut orang dewasa.
Ratusan Kepala Keluarga (KK) yang terdampak itu masing-masing berada di Dusun Beluk Desa Jombok dan Dusun Kendondong Desa Blimbing, kecamatan Kesamben. Berdasarkan data dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, terdapat 445 kepala keluarga terdampak di dua dusun tersebut. Rinciannya, 285 KK di Dusun Beluk dan 160 KK di Dusun Kendondong.
Petugas BPBD Kabupaten Jombang, Pepi mengatakan banjir yang terjadi di dua dusun tersebut merupakan akibat luapan dari sungai ngotok ring kanal yang tidak mampu menampung debit air akibat tingginya curah hujan diwilayah hulu sungai.
“Banjir disebabkan meluapnya anak sungai ngotok ring kanal, dan berdasarkan laporan yang masuk, air mulai menggenangi rumah sejak minggu dan sampai saat ini belum surut,” pungkasnya.
Dia memprediksi, banjir masih akan berlanjut hingga lima hari ke depan. Ini, menurut Pepi berdasarkan perkiraan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa masih tingginya curah hujan di Kabupaten Jombang.
“Untuk itu segala kemungkinan sudah disiapkan, mulai dari posko pengungsian dan dapur umum yang kami letakkan di masing-masing kantor desa, dan untuk suplay kebutuhan makanan akan kita kerjasamakan dengan Dinas Sosial dan Relawan,” tndasnya.