Setelah Beberapa Hari, Kebakaran Hutan di Gunung Semeru Berhasil Dipadamkan

Lumajang – Kebakaran hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru  (TNBTS) yang terjadi disekitar kawasan jalur pendakian Gunung Semeru Berhasil dipadamkan oleh Tim Gabungan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan setempat.

Menurut Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Siswanto, Tim Gabungan Penanganan Karhutla telah berhasil memadakan sejumlah titik-titk api yang berada dikawasan jalur pendakian Gunung Semeru meliputi Kepolo, Arcopodo, Kelik, Watu Pecah, Watu Rejeng, Ayek-ayek, Pusung Gendero, Ranu Kumbolo, Pangonan Cilik, Oro-oro Ombo, Blok Pusung Gendero, Bantengan, Ungup-ungup, Amprong, Ledok Tiren, Blok Po’o dan Jambangan Resort Ranu Pani dan Watu Tulis dengan area terdampak seluas 198 hektare.

“Teknik pemadaman api dlakukan seperti sebelumnya dengan cara mendekati titik api yang bisa dijangkau, kemudian mematikan dengan jet shooter, gepyok atau ranting pohon dan membuat sekat pada medan datar agar tidak meluas.,” kata Siswanto Sabtu (28/9)

Setelah dilakukan pemantauan arah angin dan koordiansi lebih lanjut, untuk titik api yang berada di medan tebing yang terjal sulit dijangkau saat ini sudah padam karen hujan turun dikawasan tersebut.

“Kami sangat bersyukur beberapa tempat kawasan Gunung Semeru telah turun hujan pada Jumat(27/9) malam, sehingga pemantauan kami semua titik kebakaran yang terjadi dikawasan Gunung Semeru telah padam secara total,” ujar Siswanto

Sebagai antisipasi dini, pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan terus melakukan pemantauan dan BPBD Lumajang juga akan berkoordinasi dengan pihak TNBTS, agar pihaknya juga bersiap siaga menangani, apabila sewaktu-waktu terjadi kebakaran hutan dikawasan TNBTS.

Akibat dari kebakaran hutan, pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menutup jalur pendakian Gunung Semeru secara total sejak 22 September 2019 sampai batas waktu yang belum ditentukan.