Satukan Keberagaman di Kalangan Mahasiswa, Pemprov Jatim Akan Bangun Dua AMN

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansah (foto: Syaikhul Hadi/medcom,id)

Surabaya, Jatimpost.com – Untuk menyatukan keberagaman di kalangan mahasiswa dari luar daerah yang kuliah di Jawa Timur, Pemprov Jatim akan membangun dua Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) di dua lokasi berbeda, diantaranya di Surabaya dan Malang.

Gubernur Jawa timur Khofifah Indar Parawansah menjelaskan, Jawa Timur mendapatkan dua jatah pembangunan AMN dari total enam daerah yang mendapatkan bagian. Empat daerah lain yang mendapatkan jatah AMN yaitu Manado, Makasar, Jakarta dan Yogjakarta.

“Tim berkenan untuk melihat lahan yang disiapkan Pemprov di daerah Siwalan, sudah rapat dengan berbagai perguruan tinggi, dan alhamdulilah di dalam rencana pengembangan enam AMN itu, Jatim diberi kesempatan untuk dua asrama mahasiswa nusantara,” kata Khofifah di Gedung Grahadi Surabaya, Senin (4/11/19).

Khofifah mengungkapkan bahwa dirinya dan tim dari pusat telah mengecek lokasi yang akan dibangun AMN untuk Surabaya yaitu di daerah Siwalankerto. Gedung AMN akan dibangun diatas lahan seluas 1,5 hektar.

“Alhamdulillah tim dari pusat berkunjung ke Surabaya untuk mematangkan (konsep) pembangunan AMN. Jadi satu yang Pemprov siapkan adalah lahan di Siwalan, besok satu lagi beliau berkenan untuk melihat yang di Malang,” ungkapnya.

Sementara itu, Konsultan AMN Gumilar menjelaskan bahwa bangunan yang dirancang akan memuat 250 sampai 750 mahasiwa. Di dalamnya juga akan dibangun beberapa fasilitas yang berfungsi untuk membangun karakter multikultural bagi mahasiswa.

“Bentuknya memang seperti gedung mahasiswa terintegrasi karena di dalamnya itu bukan saja kamar yang sifatnya terbuka dan terhubung satu sama lain, melainkan juga akan dibangun perpustakaan, ruang bina entrepreneurship,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Gumilar menambahkan di Gedung AMN tersebut mahasiswa akan dibina tentang kebangsaan. “Di situ mereka dibina nilai kebangsaan, diajak berintegrasi satu sama lain untuk membangun tradisi dan nilai multikultur, serta memupuk komitmen kepada NKRI,” papar Gumilar yang juga merupakan Dosen UI itu.[aw]