Surabaya – Sebanyak 1.200 satuan petugas (Satgas) pematusan di Dinas Pekerja Umum, Bina Marga dan pematusan Pemkot Surabaya disiagakan menangani permasalahan saluran air di wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (8/10/2019).
Kepala Dinas Pekerja Umum, Bina Marga dan Pematusan Pemkot Surabaya,Erna Purnawati, mengatakan dari 1.200 satgas pematusan tesebut, sekitar 370 satgas di antaranya bertugas sebagai operator alat berat, driver operator pompa.
“Para petugas tersebar di seluruh kawasan Kota Surabay. Jadi ada pos – posnya,” kata Erna.
Satgas tersebut membantu kerja bakti di lingkungan Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) di sejumlah perkampungan Kota Surabaya pada akhir pekan atu Sabtu dan Minggu.
“Biasanya pengurus RT dan RW meminta bantuan ke kita,” katanya.
Diketahui anggaran bagi Dinas Pekerjaan Umum Bina Maraga dan Pematusan Kota Surabaya termasuk penanganan banjir saat ini tidak berbeda dengan tahun sebelumnya, yaitu sekitar Rp 1,2 tiliun.
Kepala Badan Perencanaan Dan Pembangunan Kota (BAPPEKO) Surabaya, Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, penanganan banjir di Surabaya menggunakan sekala prioritas dengan menetukan terlebih dahulu kawasan – kawasan mana yang sering menjadi langganan banjir, salah satunya adalah di Benowo yang berdekatan dengan sungai Lamongan. Langkah tersebut ditempuh agar progam pembangunan lainya di Kota Surabaya juga bisa berjalan.
“Kalau mayoritas anggaran ditarik ke (penanganan) banjir, otomatis tidak ada untuk pengentasan kemiskinan dan progam lainya,” katanya.
Eri mengatakan, lima tahun sebelumnya, sebagain besar anggaran penanganan banjir berasal dari pemerintah pusat. Namun saat ini tidak menerima bantuan itu lagi, sehingga Pemkot Surabaya harus punya sekala prioritas.