Polres Lamongan Ajak Masyarakat Kikis Pengaruh HTI

Lamongan – Meski menjadi organisasi yang terlarang, nama Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI masih menjadi perbincangan banyak pihak. Tak terkecuali, Polres Lamongan yang juga konsen berbicara tentang bahaya laten HTI.

Hal itu diwujudkan dengan menggelar seminar dan sosialisasi bahaya dan virus HTI terhadap keutuhan NKRI, di Gedung Olahraga Universitas Islam Lamongan (Unisla) Jalan Veteran.

Kapolres Lamongan AKBP Feby D.P. Hutagalung mengatakan HTI telah memicu kerusuhan dimana-mana. Bahkan tidak hanya di Indonesia, tetapi di beberapa negara lain. “Kita semua mempunyai tanggung jawab yang sama untuk mengikis habis bahaya HTI,” kata kapolres di sela seminar, Sabtu (3/11/2018).

Oleh karenanya, lanjut kapolres, semua pihak harus memberikan pemahaman pada masyarakat terkait faham HTI agar tidak semakin meluas. Dia menambahkan, tujuan utama kegiatan seminar adalah sebagai upaya menangkal dan menghapus paham HTI di Lamongan.

“Sudah jelas HTI ingin mengubah dasar dan sistem negara di Indonesia,” tambahnya.

Untuk kondisi Lamongan, tandas dia, hingga kini masih kondusif dan tidak begitu signifikan perkembangannya, meski masih ada informasi beberapa masyarakat yang terlibat. “Lamongan memang pernah ada, sehingga kita juga menggencarkan pemahaman itu,” tegasnya.

Sementara pembicara lainnya yang juga eks aktivis HTI, Ainur Rofiq Al Amin mengajak masyarakat cerdas menerima informasi melalui medsos. Sebab, banyak orang berlagak pintar, namun komentarnya tidak rasional.

“Jangan bermedsos terlalu gila, diskusi tidak rasional, seakan akan paling mengetahuinya. Namun ketika ditantang ketemu langsung tidak ada yang berani,” terangnya.

Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) ini mengakui dirinya keluar dari HTI setelah lebih banyak membaca buku, berdiskusi dan membaca sejarah. “Gerakan ini ternyata banyak bertentangan dengan nilai Islam dan ideologi Indonesia,” katanya.[ar]