Jatimpost.com – Anggota Fraksi PKB DPRD Jawa Timur Ahmad Athoillah berkomitmen untuk membawa aspirasi warga Jombang saat rapat bersama Gubenur Jawa Timur. Hal tersebut disampaikan pria yang biasa disapa Mas Atho’ itu usai menjalankan agenda serap aspirasi bersama masyarakat Desa Tembelang Kecamatan Tembelang Jombang, Minggu (13/9/2020).
Politisi PKB Jawa Timur itu tampak mendengarkan keluh kesah dari para warga yang tak lain adalah konstituennya. Keluh kesah yang tersampaikan diantaranya adalah terkait bantuan sosial covid-19, permasalah kelangkaan pupuk bersubsidi dan juga soal pelatihan keterampilan untuk masyarakat.
Ibu Aisyah yang menjadi salah satu peserta reses tersebut mengutarakan aspirasinya terkait permohonan bantuan pelatihan keterampilan untuk ibu-ibu. Karena banyak masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan ekonominya akibat dari dampak covid-19. “Kami mohon Gus, agar masyarakat yang menganggur agar bisa punya penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Selain itu, permasalah yang warga Desa Tembelang hadapi adalah kelangkaan pupuk bersubsidi. Petani saat ini mulai kesulitan mendapatkan pupuk subsidi dari pemerintah. Terlebih lagi, pemerintah menerapkan kebijakan pembelian pupuk harus menggunakan kartu tani. Padahal tidak semua petani memiliki kartu tersebut.
“Saya petani dan saya tidak punya kartu tani, sehingga kita tidak bisa membeli pupuk bersubsidi. Dan pupuk bersubsidi juga mulai langka. Mohon solusinya Gus,” tutur Rohani, salah satu warga yang berprofesi sebagai petani.
Mendengar keluh kesah tersebut, Mas Atho berkomitmen memperjuangkan kebutuhan masyarakat untuk segera dipenuhi pemerintah. Sebagai wakil rakyat ungkap Mas Atho, akan terus berusaha memastikan aspirasi konstituennya didengar oleh pemerintah dan segera dibuatkan kebijakan.
“Yang jelas, kami akan bantu agar masyarakat bisa dapat pelatihan keahlian, itu sangat penting untuk meningkatkan UMKM. Karena roda perekonomian dampak terbesar berasal dari UMKM,” terangnya.
Soal pupuk, lanjut Mas Atho’, pemerintah pusat berjanji menambah kuota pupuk untuk Jatim pada 2021 sebanyak 2.367.827 ton, atau ada tambahan sebanyak 918.233 ton dari sebelumnya 1.349.594 ton pada tahun 2020.
“Alhamdulillah Kementan sudah menyetujui, insya Allah tahun 2021 mendatang kebutuhan pupuk untuk masyarakat Jatim terpenuhi,” sambungnya.