KEDIRI, jatimpost.com – Penolakan terhadap keberadaan transportasi online makin marak di berbagai daerah. Di Kediri, aksi penolakan terhadap keberadaan pelayanan jasa transportasi online oleh ratusan tukang becak beberapa waktu lalu membuat Abdullah Abu Bakar selaku Wali Kota Kediri harus angkat bicara. Menanggapi polemik tersebut, ia mengimbau kepada masing-masing pihak untuk tetap bersinergi satu sama lain.
“Gojek itu masyarakat juga, di satu sisi mereka harus mendaftar dan mencari pekerjaan. Kita harus memberikan kesempatan yang sama untuk bekerja di Kota Kediri. Itu kan juga diatur oleh pusat,” tutur pria yang akrab disapa Mas Abu ini, Sabtu, 14 Oktober 2017.
Sebaliknya, pihak pemerintah Kota Kediri merasa sangat tidak setuju jika nantinya di lapangan terjadi gesekan antara kedua belah pihak. “Nanti kami mengimbau supaya mereka bisa bersinergi, karena kita di sini punya kesempatan yang sama untuk mencari nafkah,” ujar Wali Kota Kediri.
Sebelumnya, ratusan orang yang berprofesi sebagai tukang becak beberapa waktu lalu mendatangi Gedung DPRD Kota Kediri dan Balai Kota Kediri. Dalam aksi tersebut, mereka menuntut transportasi online yang ada di Kediri segera dibubarkan. Dalam aksinya di Balai Kota Kediri beberapa hari lalu mereka ditemui oleh sejumlah pejabat dari pemerintah kota Kediri.
Pihak pemkot sendiri berjanji akan segera memfasilitasi pertemuan antara pihak pengemudi transportasi konvensional dengan pengemudi tranportasi online untuk berunding bersama-sama mencari solusi terkait permasalahan itu.