Surabaya – Ditangkapnya Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat mengguncang khalayak publik.
Pasalnya, kader PDIP tersebut ditangkap tangan atas dugaan jual beli jabatan pada Minggu (9/5/2021).
Sebelumnya, Bupati Novi dikabarkan kader dari Partai Kebangkitan Bangsa. Namun isu tersebut langsung ditepis oleh Sekretaris Gerakan Sosial dan Kebencanaan DPP PKB Luqman Hakim.
Luqman lantas menunjukkan video pengakuan bupati Novi yang menyebut dirinya kader PDIP.
“Bersama ini kami kirimkan link video di kanal youtube yang berisi pengakuan langsung bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat sebagai kader salah satu partai politik dimana partai politik tersebut bukan Partai Kebangkitan Bangsa. Silahkan disimak videonya dengan cermat,” ungkap Luqman dalam keterangannya, Senin (10/5/2021).
Untuk itu, Luqman berharap partainya tidak lagi disebut apalagi dikaitkan dengan OTT yang bersangkutan.
“Dengan adanya bukti link video tersebut, saya mohon keberadaan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat tidak dikait-kaitkan dengan PKB,” tegasnya.
Senada dengan Luqman, Sekretaris DPW PKB Jawa Timur Anik Maslachah mengkonfirmasi jika bupati Novi yang terlibat OTT KPK bukanlah kader PKB Jatim.
Sebaliknya, Bupati Nganjuk tersebut sempat berharap untuk masuk dalam kepengurusan DPW PKB Jatim. Hanya saja, keinginan tersebut tidak diakomodir lantaran dia bukan kader partai.
“Novi memang pernah mengharap masuk dalam kepengurusan DPW PKB. Tetapi tidak diakomodir krena dia sebagai kader PDIP dan kita menghargai pilihannya sebagai kader PDIP. Karenanya dia bukan kader PKB,” pungkas Wakil Ketua DPRD Jatim tersebut.