
Tulungagung, Jatimpost.com – Petani dari Desa Ngrejo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menemukan benda bersejarah berupa arca dewa. Petani ini menemukan benda tersebut saat sedang membersihkan ladang. Keterangan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung, arca yang ditemukan berukuran 50 x 80 centimeter.
“Pak Surani dan beberapa petani sedang duduk-duduk saat tak sengaja melihat ada struktur batu menyerupai kepala manusia tersembul di atas tanah,” terang winarto Kasi Pelestarian Cagar Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung, minggu, (04/03/2018)
Surani dibantu beberapa petani melakukan penggalian dan mendapati struktur batu berbentuk patung arca dewa. Kabar penemuan itu dengan menyebar sehingga penggiat Pokdarwis (kelompok sadar wisata) Ngrejo datang dan melakukan penyisiran area temuan benda purbakala itu.
Setelah dilakukan penyusuran ditemukan beberapa struktur batuan lain yang tak jauh dari titik lokasi temuan arca, di antaranya berbentuk `umpak` (fondasi tiang bangunan), sumuran atau petirtan kecil serta sejumlah gerabah kuno.
“Sabtu 2 Maret kemarin kami dari Dinas Budpar bersama bagian Litbang Bappeda Tulungagung melakukan verifikasi lapangan guna mendata awal temuan tersebut,” kata Winarto.
Pihaknya belum dapat memastikan jenis maupun usia arca. Terkait penemuan arca tersebut masih akan berkoordinasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan guna meneliti lebih lanjut arca dewa itu, sekaligus melakukan eskavasi di sekitar lokasi temuan.
“Setelah kami diskusikan dengan teman-teman arkeologi, dugaan awal mengerucut ke arca Nandiswara,” ungkap Hariyadi, staf BPCB Trowulan, pengelola Museum Wajakensis Tulungagung.
Kesimpulan tersebut masih bersifat dugaan awal semata, untuk kepastiannya mengenai jenis arca dan apakah ada situs lain, akan dilakukan penelitian lebih lanjut oleh tim ahli arkeologi dari BPCB Trowulan. Untuk itu sudah dikoordinasikan pihak Pemkab Tulungagung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
“Melalui dinas pariwisata dan pemerintah desa telah meminta Pokdarwis dan warga Desa Ngrejo untuk membantu pengamanan lokasi dari kemungkinan terjadi perusakan ataupun penjarahan benda purbakala yang masih tertinggal,” pungkasnya.