Penolakan Jenazah Covid-19, MUI Probolinggo: Itu Bukan Aib dan Semua Juga Bisa Kena

0
5
Foto Istimewa

Probolinggo – MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, merespon  adanya sikap penolakan pemakaman jenazah yang terinfeksi Covid-19, yang belakangan ini marak dibeberapa daerah.

Akibatnya, Sekretaris MUI Kabupaten Probolinggo H. Yasin, meminta masyarakat tak menolak pemakaman pasien terkena COVID-19. Apalagi mereka adalah saudara-saudara kita yang menjadi korban karena virus ini.

“Mengedukasi masyarakat di 24 Kecamatan di Kabupaten Probolinggo, memang hal yang tidak mudah, tapi harus tetap diupayakan.Termasuk sikap penolakan jenazah terinveksi Covid-19 tersebut,” kata Yasin, Senin (13/4/2020).

Yasin juga menjelaskan, menurutnya pasien positif Covid-19 itu adalah sebuah ujian, bukan mereka yang memilih sendiri jadi pasien. Dan mereka juga bisa sembuh. Tidak seharusnya memandang negatif, karena mereka dalam ujian.

“Jadi pasien Covid-19 itu bukan aib sebagaimana terinfenfeksi AIDS, dan semua juga bisa kena, termasuk yang menolak pemakaman tersebut. Kasihan keluarganya.Seharusnya kita support moral, agar sabar dan berobat serta ikuti perintah protokol kesehatan sambil banyak berdoa, semoga Allah sembuhkan,” jelas Yasin.

Dia juga menjelaskan semua jenazah terkait COVID-19 sudah mendapatkan perlakuan sesuai prosedur operasional standar internasional. Tubuh jenazah dibungkus dalam kantong plastik dan dimasukkan dalam peti yang tertutup rapat. Peti ini juga telah dibersihkan dengan disinfektan.

Pemulasaran jenazah dilakukan oleh petugas terlatih yang memang berwenang untuk melakukan itu. Sehingga tidak ada kemungkinan virus corona, yang tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia, untuk menyebar di daerah sekitar pemakaman. Ia berharap, semoga di Kabupaten Probolinggo, tidak ada kejadian seperti di luar daerah, yang menolak pasien yang bahkan berjuang merawat pasien Covid-19 dan jadi korban terinfeksi dan meninggal.