Surabaya – Niat Pemprov Jatim untuk membagikan seragam gratis untuk SMA/SMK kepada siswa baru diundur. Plt Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Hudiyono mengatakan penundaaan tersebut diperkirakan hingga September mendatang.
“Sebenarnya kita merencanakan bulan Juli sudah bisa dibagi. Tapi karena sampai saat ini masih proses pelelangan. Maka perkiraan September baru bisa dilakukan pembagian subsidi seragam,” jelas Hudiyono, Rabu (26/6/2019).
Hudiyono mengakui jika penundaan tersebut berkaitan dengan tahapan setelah pelelangan selesai. Karenanya pihaknya mengaku membutuhkan banyak waktu.
“Karena setelah proses lelang masih ada proses penggarapan yang butuh waktu,” imbuhnya.
Berkenaan dengan pembagian seragam oleh Pemprov Jatim, Hudiyono menjelaskan jika setiap siswa akan memperoleh dua setel seragam. Yakni seragam putih abu-abu dan seragam pramuka. Namun, jika ada ketentuan seragam lain yang ditetapkan pihak sekolah, maka Pemprov membebankan kepada siswa.
Hudiyono berharap para orang tua siswa memahami hal ini. Untuk sementara di awal masuk sekolah, anak-anak bisa menggunakan seragam yang dibeli secara mandiri. Sementara untuk siswa yang kurang mampu, Hudiyono menyebut ada Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diberikan pemerintah pusat.
“Kalaupun itu kita mengimbau misalnya ada sumbangan dari kakak-kakak kelasnya agar bisa menyumbangkan bajunya yang tidak terpakai kepada anak-anak yang kurang mampu ini,” timpalnya.
Jika masih dirasa kurang, ia pun menghimbau pihak sekolah dapat fleksibel menerima siswa yang tidak memiliki seragam agar tetap bisa masuk sekolah.