Media Sosial Salah Satu Penyebab Generasi Milenial Mudah Terpapar Radikalisme

Jatimpost.com – Media sosial menjadi salah satu penyebab generasi milenial mudah terpapar ideologi radikalisme. Media sosial yang digandrungi oleh kawula muda tersebut nyata sudah dimanfaatkan oleh kelompok gerakan radikal dengan memuat konten-konten persuasif berisi doktin-doktrin. Hal itu kemudian secara lambat laun memasuki alam bawah sadar yang membenarkan gerakan radikalisme di Indonesia.

“Hal itu terjadi karena kurangnya sumber referensi bacaan, kurang pengalaman dan kurang keterlibatan banyak pihak,” ungkap anggota DPRD Jawa Timur Akik Zaman.

Pasalnya, generasi milenial adalah kelompok yang menjadi target sasaran gerakan radikal. Minimnya pengetahuan dan pemahaman terkait agama serta ditambah dengan usianya yang muda, disinyalir menjadi pertimbangan kelompok radikal untuk meracuni pola pikir kaum milenial.

“Pemahaman agama dangkal, tekstual tidak menyelami hikmat al tasyri’ jadi penyebabnya,” katanya.

Politisi PKB itu kemudian menjelaskan jika kelompok milenial saat ini terkurung dengan media sosial dan menjadi candu. Candunya pun mengarah dan mempercayai apa yang ada di media sosial tanpa adanya verifikasi dan klarifikasi.

Ia kemudian menawarkan sebuah solusi kepada pemerintah untuk bergerak menangkal gerakan radikalisme, yaitu bekerja sama dengan ormas seperti NU dan lembaga pendidikan pondok pesantren. Dimana kedua lembaga tesebut sudah terbukti dalam sejarah mempertahankan kemerdekaan sebagai lembaga yang loyal terhadap negara dengan menjadi garda terdepan melawan kelompok radikal yang ingin memecah belah Indonesia dan ingin mendirikan negara islam.

“Seharusnya pemerintah sepenuh hati menggandeng ormas atau instutusi masyarakat seperti NU dan Pondok pesantren yng telah terbukti dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, menghadapi radikalisme,” pungkasnya.