Kunker Komisi B DPRD Jatim ke Petrokimia: Pupuk Bersubsidi Diprediksi Habis Semester Pertama

Jatimpost.com  –  PT Petrokimia Gresik menyebut adanya potensi kekurangan pupuk pada awal tahun ini. Hal ini terungkap pada hasil kunjungan kerja Komisi B DPRD Jatim ke produsen pupuk di Gresik, Selasa (25/2/2020).

Rombongan DPRD Jatim dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah. Hadir pula Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Hadi Sulistyo, serta jajaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan. Rombongan tersebut diterima langsung oleh jajaran direksi PT Petrokimia Gresik di antaranya, Direktur Pemasaran Digna Jatiningsih dan General Manager Penjualan Retail Agus Susantyo.

Dalam pertemuan, Anik Maslachah menjelaskan bahwa kunjungan ini sebagai langkah tindaklanjut atas adanya kelangkaan pupuk di Gresik, Lamongan dan Tuban. Menurutnya, sebagai daerah produsen pupuk, stok di Jatim seharusnya aman.

“Kami ingin tahu apakah stoknya pupuk ini benar-benar aman? Kalau iya, naif mengingat Jatim punya pabrik pupuk yang besar,” kata Anik yang juga koordinator Komisi B DPRD Jatim.

Anik lantas mengutip hasil pertemuan Komisi B dengan Kementerian Pertanian beberapa waktu lalu. Yang mana, Kementan membantah adanya kelangkaan pupuk.

Yang terjadi adalah penggeseran alokasi pendistribusian pupuk. Adapun besaran persentase diskresi alokasi pupuk ini bisa mencapai 10 persen.

Artinya, masih ada peluang untuk penambahan distribusi wilayah Jawa Timur. “Lamongan, Gresik, Tuban dan Probolinggo sudah unjuk rasa. Kami tak ingin 34 kabupaten/kota lainnya ikut unjuk rasa. Kalau stok aman, apakah pendistribusiannya ini juga aman untuk Jawa Timur?” cecar politisi PKB ini.

Di sisi lain, General Manager Penjualan Retail PT Petrokimia Gresik Agus Susantyo mengakui alokasi pupuk bersubsidi di Jawa Timur memang mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, kisaran penurunannya mencapai 21-52 persen di Jawa Timur.

Realisasi alokasi pupuk di awal tahun pun sudah dilakukan secara bertahap. Dikutip dari data tahun 2020 hingga tanggal 21 Februari terungkap, realisasinya telah berada di angka 19-32 persen dari alokasi.

Realisasi terendah ada pada Phonska (19 persen) dan urea (22 persen). “Dengan data seperti ini, maka semester pertama diperkirakan habis. Namun, kalau ada tambahan alokasi dari Kementan, kami siap mendistribusikan,” ungkap Agus Susantyo.

Direktur Pemasaran PT Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih menambahkan pihaknya mendukung DPRD Jatim agar alokasi pupuk bersubsidi tersebut bisa ditambah. PT Petrokimia Gresik pada prinsipnya siap untuk melayani stok pupuk lebih dari kebutuhan nasional.

PT Petrokimia hanya menunggu perubahan kebijakan pemerintah. “Harapan kami sama, yaitu ingin ada penambahan alokasi (pupuk bersubsidi) di Jawa Timur. Kalau misalnya hal itu tidak bisa, kita juga masih punya pupuk nonsubsidi yang stoknya juga ada,” katanya.