Krisis Air Bersih di Tuban

TUBAN, Jatimpost.com – Krisis air bersih masih berlangsung di Tuban Jawa Timur. Ada beberapa kecamatan yang terkena dampak kekeringan dan warganya masih kesulitan mendapatkan air bersih.

Kekeringan yang melanda di wilayah Kabupaten Tuban, selama musim kemarau tahun 2017 yang terjadi selama sekitar dua bulan semakin meluas. Dampak dari kejadian itu, ada beberapa desa yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan mengalami kekeringan dan kesulitan mendapatkan air bersih.

Meski telah memasuki musim hujan, sampai dengan awal bulan ini, sedikitnya sudah ada sebanyak 35 desa yang tersebar di 9 kecamatan yang mengalami krisis air bersih. Pememrintah Kabupaten (Pemkab) Tuban segera mengambil tindakan dan melakukan survey ke berbagai pelosok desa yang memang mengalami krisis.

Untuk menanggulangi semua itu, Kepala Pelaksana Kantor BPBD Pemkab Tuban, Joko Ludiyono, memerintahkan kepada timnya untuk melakukan pengiriman (droping) air bersih pada desa-desa yang memang warganya sangat membutuhkan. BPBD Pemkab Tuban mengirimkan 322 rit mobil tangki dan langsung dipasok kedesa-desa terdampak.

Menurut Joko, untuk mengurangi dampak kekeringan pada desa-desa terdampak, BPBD sejak awal musim kemarau telah menurunkan tiga mobil tangki untuk mengirimkan air bersih pada warga terdampak. Dari tiga truk tangka itu, dua truk berkapasitas 6.000 liter air dan satu truk dengan kapasitas 5.000 liter.

Bantuan air yang jumlahnya hampir 1,9 juta liter itu, lanjutnya, telah dikirim kanpada 36 desa yang tersebarpada 9 kecamatan di kabupaten setempat. Antara lain, wilayah Kecamatan Rengel, Grabagan, Soko, Parengan, Bangilan, Senori, Kerek, Montong, Semanding, dan Jatirogo.

Sementaraitu, BPBD Pemkab Tuban terus melakukan pengiriman air bersih kesejumlah wilayah yang mengalami kekeringan. Droping dilakukan secara bergantian hingga sampai kekeringan berakhir.