Jakarta, jatimpost.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan menggunakan mesin sensor internet untuk mendeteksi konten negatif di internet, termasuk pornografi.
Begitu yang diucapkan oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan saat mengungkapkan target dari penggunaan mesin sensor internet.
“Saya akan fokuskan ke pornografi dulu, saat ini yang beredar itu sekitar 28-30 juta konten pornografi, sekarang baru di 700 ribu konten pornografi,” ungkap Semual di Kementerian Kominfo, Senin (9/10/2017).
Semual menjelaskan kenapa pornogarfi menjadi incaran utama pemanfaatan mesin sensor internet karena kategori konten pornografi tersebut lebih banyak beredar di dunia maya ketimbang konten negatif lainnya.
“Kenapa fokus ke pornografi? karena kejahatan seks itu tinggi, kemarin saja baru ditangkap pedofil. Itu sudah sangat meresahkan masyarakat,” tegasnya.
Saat ini, mesin sensor internet belum dapat dijalanlan sebab baru selesai dilakukan tender oleh Kementerian Kominfo. Proses lelang tender sudah dibuka mulai 30 Agustus 2017 dan akhirnya diumumkan pemenang tender pada 6 Oktober 2017. Setelah itu, memasuki masa sanggah mulai dari 6-10 Oktober 2017 yang diakhiri dengan penandatangan kontrak pada 12 Oktober 2017.
Kominfo akan menargetkan mesin sensor tersebut akan resmi dioperasikan pada awal tahun depan. “Januari 2018 mesin ini sudah bisa jalan (beroperasi),” pungkas Semuel.[JF]