Lamongan – Untuk mengantisipasi berbagai huru hara di Lamongan utamanya dalam membangun kondusifitas jelang pelantikan presiden dan wakil presiden, polisi lakukan beragam cara. Salah satunya dengan silaturahmi dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat.
“Intinya kita mengimbau masyarakat jangan sampai ada aksi-aksi unjuk rasa dan bagaimana situasi di Lamongan tetap aman, kondusif, jangan terpancing, jangan terprovokasi,” ungkap Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung kepada wartawan di Mapolres Lamongan, Rabu (16/10/2019).
Selain itu, lanjut Feby, pihaknya juga mendatangi sekolah-sekolah dan menghimbau para pelajar untuk bijak bermedsos dengan tidak terbuju ajakan yang bersifat provokatif.
Termasuk juga mengumpulkan para kepala sekolah baik SMP maupun SMA untuk bersama-sama menghimbau dan mengajak menjaga situasi di Lamongan agar damai dan aman.
“Saat ini Babinkamtibmas dan para Kapolsek juga terus muter ke sekolah untuk menghimbau kepada siswa agar tak terpengaruh medsos yang cenderung provokatif,” tambahnya.
Tidak hanya di lingkungan pendidikan saja, sambung Feby, pihaknya juga mengajak semua pihak mulai dari pemerintah daerah, Linmas dan seluruh stakeholder bergerak bersama meminimalisir adanya aksi-aksi yang dikhawatirkan bisa disusupi dan berujung kericuhan.
“Kita siaga semua, Polri dengan TNI sampai dengan sekarang terus bersinergi untuk melakukan patroli, untuk menyambangi para tokoh dari berbagai macam elemen, baik dari mahasiswa, buruh, petani, pokoknya elemen masyarakat untuk kita ajak dialog,” tandasnya.
Sebelumnya, Polres Lamongan menerima petisi dan ikrar dukungan dari MPC di Pemuda Pancasila Lamongan. PP Lamongan mendukung Polri untuk tetap konsisten menjaga keamanan dan perdamaian.
