Ini Penjelasan Pakar Terkait Pohon Menangis di Puger Jember

Seorang warga yang sedang menempelkan telinganya untuk mendengarkan suara perempuan menangis dari pohon

Jember, Jatimpost.com ­– Warga Desa Mojosari Kecamatan Puger Kabupaten Jember sempat digegerkan oleh sebuah pohon yang mengeluarkan suara menangis. Warga sekitar mengaitkan hal tersebut dengan hal-hal mistis.

Sejatinya, secara ilmiah semua makhluk hidup memiliki metabolismenya sendiri. Oleh karena itu, pohon yang mengeluarkan suara di Puger itu adalah hal yang wajar, karena itu adalah sebuah proses metabolisme pohon itu dalam bertahan hidup sehingga mengeluarkan suara yang mirip seperti orang menangis.

“Setiap mahluk hidup, termasuk tumbuhan, memiliki metabolisme. Secara alami setiap mahluk hidup ini akan berupaya agar metabolisme tetap terjaga,” kata Dosen Program Studi Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember (Unej), Wachyu Subhan saat dikonfirmasi, Sabtu (18/1/20)

Wachyu menjelaskan, pohon yang mengeluarkan suara mirip orang menangis itu disebabkan metabolisme pada pohon tersebut terganggu. Ada suatu unsur yang berlebihan sehingga harus dikeluarkan, dalam ilmu biologi disebut sekresi.

“Ketika dia itu kelebihan air, maka ada mekanisme mengeluarkan air itu melalui beberapa organ. Bisa melalui daun atau pori-pori (celah) yang ada di batang. Demikian juga ketika kelebihan gas,” kata Wachyu.

Gangguan metabolisme itu terjadi sebab perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan. Ada materi-materi luar yang masuk dalam batang, sehingga tumbuhan akan secara alamiah akan melakukan stabilitasi.

“Sekarang ini kan perubahan dari kemarau ke penghujan. Jadi secara alamiah, pasti ada materi-materi yang masuk ke dalam batang. Tekanan yang ada di luar dan dalam batang juga akan mengalami perbedaan. Nah, tumbuhan akan melakukan stabilisasi terhadap tekanan ini,” jelas Wachyu.

Wachyu menyebut proses stabilisasi ini dalam ilmu biologi disebut sekresi betabolik. Saat tekanan materinya besar, maka akan mengeluarkan suara dengung.

“Besar kecilnya suara dengung yang ditimbulkan, tergantung besar kecilnya pori yang ada di batang pohon. Ketika tekanannya di dalam besar sementara porinya kecil, maka suara yang ditimbulkan juga besar. Inilah mungkin yang diasumsikan seperti orang menangis,” terang Wachyu.

Jadi menurut Wachyu, pohon yang mengeluarkan suara mirip orang menangis itu adalah hal yang wajar. Sebab hal itu adalah sebuah proses ilmiah.

“Kayak kita aja, kalau tekanan di perut kita besar, maka akan muncul kompensasi harus dikeluarkan dalam bentuk gas. Nah itu juga menimbulkan suara berdesing. Pada manusia bisa dalam bentuk kentut atau yang lain,” tambah Wachyu.

“Proses mengeluarkan ini disebut sekresi, yakni mengeluarkan substansi yang ada di dalam tubuh untuk menjaga metabolisme agar tetap seimbang. Itu proses alamiah yang dilakukan mahluk hidup,” ujar Wachyu.

“Sekresi bisa dalam bentuk cairan, bisa dalam bentuk gas. Jika dalam bentuk gas dan tekanannya besar, ini akan menimbulkan gesekan di pori-pori. Gesekan inilah yang bisa menimbulkan bunyi,” pungkasnya.