Surabaya – Berkenaan dengan istighotsah kubro dalam rangka puncak Hari Santri Nasional 2019 yang akan digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (28/10). Panitia memperingatkan untuk tidak membawa bendera selain merah putih dan NU.
“Kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI, sepakat bahwasanya bendera yang berkibar NU dan merah putih,” kata ketua panitia istighotsah kubro PWNU Jatim Reza Ahmad Zahid, di Kantor PWNU Jatim, Kamis (25/10/2018).
Reza juga mengimbau kepada para peserta yang menemukan bendera selain yang telah ditentukan untuk melaporkan kepada panitia. Hal ini untuk mengantisipasi kejadian seperti saat di Garut, Jawa Barat, beberapa hari lalu.
“Kalau toh nanti di tengah-tengah perjalanan acara kok ada, maka kami akan mengambil tindakan. Ambil tindakan dalam artian menyerahkan kepada yg berwenang,” imbuhnya.
Sedangkan untuk persiapan teknis, pihak panitia mengaku telah memasuki tahap akhir persiapan.
“Sudah masuk 95 persen,” lanjut Reza.
Untuk yang hadir di acara istighotsah kubro diperkirakan sekitar satu juta jamaah. “InsyaAllah jamaah yang hadir semuanya sejuta jamaah, bahkan lebih,” beber Reza.
Sementara itu Ketua PW NU Jatim KH Marzuki Mustamar mengatakan, istighotsah direncanakan akan dihadiri presiden dan jajaran menterinya. Ia menolak anggapan bahwa nantinya kehadiran Presiden Jokowi di istighotsah kubro sebagai politisasi atau kampanye.
“Kenapa (Jokowi) kita undang? Karena yang menetapkan Hari Santri. Dan itu bukan karena nyalon atau tidak nyalon,” tegas Marzuki Mustamar.
Karena menurutnya siapapun presidennya kelak, jika digelar Hari Santri, pihaknya akan tetap mengundang presiden dengan kapasitasnya sebagai pimpinan nasional. Untuk itu ia menolak anggapan acara istighotsah ke ranah politisasi Pilpres 2019.
“Misalnya pilpres yg menang prabowo. Maka tiga tahun lagi yang kita undang presidennya dan namanya Prabowo. Kalau yang menang presidennya, misalnya Jokowi maka yang diundang presiden itu. Sekali lagi siapapun presidennya. Bukan karena capres,” terang Marzuki Mustamar.
Polresta Sidoarjo sendiri telah mempersiapkan pengamanan dan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan. Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Himawan Bayu Aji mengatakan pihaknya akan menerjungkan 1.800 personel gabungan dari Polda Jatim. Selain itu akan dibantu TNI, Satpol PP dan unsur masyarakat yang lain.[mm]