Harga Jual Cabai Menurun, Para Petani Bojonegoro Merugi

Salah satu sawah petani cabai.

Bojonegoro – Para petani cabai merah besar di Dusun Pager Desa Sidomukti Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro kini mulai memasuki masa panen. Namun para petani tersebut resah, sehubungan turunnya harga cabai pada musim panen kali ini, sehingga membuat para petani di desa tersebut merugi.

Sebelumnya harga jual cabai merah besar di tingkat petani berkisar pada harga Rp 15 ribu per kilogramnya, namun kini harga jualnya mengalami penurunan hingga pada kisaran harga Rp 12 ribu tiap kilogramnya.

 Kebun cabai merah besar milik Robet Waluyo (35), di di Dusun Pager Desa Sidomukti Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro Seperti di utarakan salah seorang petani cabai merah besar di Desa Sidomukti Kecamatan Kasiman, Robet Waluyo (35), kepada Berita Bojonegoro, Rabu (18/09/2019) pagi, dirinya mengaku menanam sebanyak 27 ribu tanaman cabai merah besar.

Sementara model awal untuk membeli bibit, per pohon bibit harganya Rp 5 ribu. Dengan turunnya harga tersebut, tentunya para petani, termasuk dirinya, akan mengalami kerugian, karena modal awal yang ia keluarkan sudah relarif cukup besar. “Kalau harga jualnya segiri, pasti rugi, karena modal tanam yang kita keluarkan cukup besar,” tutur Robet, yang juga selaku Kepala Desa Sidomukti, Rabu (18/09/2019) pagi.

Kerugian tersebut akibat biaya yang ia keluarkan untuk pembelian benih, perawatan, pupuk, obat-obatan, termasuk untuk biaya mengairi tanaman cabai, tidak sebanding dengan harga jual yang ia peroleh, akibat turunnya harga cabai tersebut. “Saat ini kami sedang panen cabai merah besar, Kalau harganya tidak kunjung membaik, kami akan merugi mas,” tuturnya mengimbuhkan.

Ia juga berharap, harga cabai merah besar di tingkat petani dapat kembali normal, sehingga para petani cabai tidak menanggung kerugian yang lebih besar. “Semoga harganya kembai normal biar kami tidak merugi banyak,” tuturnya berharap.