Gubernur Paparkan Kontribusi Besar Bank Jatim bagi Masyarakat

0
114

SURABAYA, jatimpost.com – Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, menyampaikan rasa bangga terhadap kemajuan dan perkembangan Bank Jatim. Perkembangan dan kemajuan itu mampu diwujudkan lewat kontribusinya terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.

“Bank Jatim telah memberikan kontribusi besar kepada masyarakat dan pembangunan Jatim,” kata Gubernur Jatim, Soekarwo, saat menghadiri gemerlap hadiah undian Simpeda Regional 2017 yang diselenggarakan Bank Jatim di Atrium Grand City Mall Surabaya, Minggu (19/11) siang.

Kontribusi itu, kata Gubernur Jatim yang akrab panggil Pakde Karwo itu digambarkan lewat kondisi perekonomian Jawa Timur yang setiap tahunnya meningkat. Dari data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tahun 2016 mencapai Rp. 1.855 Trilyun atau setara 140 Milyar Dollar.

Dikatakannya, Rp 1.855 triliun dari PDRB, hanya Rp 146 triliun atau 7,8 persen dari uang pemerintah, baik pusat, provinsi, kabupaten dan kota. Sementara yang 92,2 persen adalah uang swasta yang dihimpun oleh perbankan, termasuk nasabah Bank Jatim. “Jadi bapak ibu para nasabah sudah amal jariyah ikut membangun Jatim terus menerus digunakan untuk kesejahteraan masyarakat Jatim,” ungkapnya.

Ditambahkan, himpunan dana Bank Jatim tersebut digunakan untuk membiayai konsumsi, investasi, perdagangan eksport import serta perdagangan antar provinsi. “Dari sinilah perekonomian masyarakat Jatim semakin berkembang. Dan sekarang, bank jatim dan direksi membuat program sambung rasa bersama dengan nasabah agar dana pihak ketiganya bisa nyimpan uangnya lagi di Bank Jatim, itu maksudnya,” ujar Pakde Karwo.  “Kami menyampaikan rasa terima kasih kami kepada nasabah dari Bank Jatim.  Hari ini Bank Jatim asetnya menjadi Rp.52 triliun mengalami kenaikan.

Pendapatan perkapita masyarakat Jatim tahun 2016, lanjutnya, sebesar Rp. 47,950 juta. Ini merupakan pendapatan terbesar kedua setelah DKI Jakarta. Dirinya menambahkan, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur selalu di atas rata-rata nasional sejak tahun 2010. Bahkan, menjelang akhir tahun 2017 ini, pendapatan perkapita masyarakat Jatim kurang lebih sudah mencapai Rp. 52 Juta lebih.

“Pada posisi seperti itu, jumlah masyarakat kelas menengah jatim naik, dari sebanyak 17,02%menjadi 18,0%,” ujarnya. Hal itu antara lain terlihat dalam daya beli masyarakat Jatim pada pembelian kendaraan bermotor yang mengalami peningkatan untuk jenis mobil.