Gresik, Jatimpost.com – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) Gresik, (29/11) menggelar Sekolah Parlemen Santri dengan tema “Kontruksi Nalar Kebangsaan Santri”. Kegiatan tersebut bertujuan mengajarkan kepada Mahasiswa agar melek politik.
Organisasi sayap Partai PKB yang bergerak di sektor mahasiswa ini, mengajak para mahasiswa putra daerah diskusi bersama-sama Anggota DPRD Gresik tentang Perpolitikan secara utuh. Puluhan mahasiswa pun hadir dalam acara tersebut, baik yang sedang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Gresik maupun diluar Gresik. Diantaranya dari Universitas Muhammadiyah Gresik, UIN Sunan Ampel Surabaya, STAI Hasan Jufri Bawean, STIT Al-Azhar Sidoarjo, dan masih banyak lagi.
Para Mahasiswa yang ikut serta dalam kegiatan tersebut melalui seleksi ketat oleh Panitia Pelaksana, sejumlah mahasiswa gugur dengan seleksi oleh panitia. Karena DPC Gemasaba Gresik berharap setelah sekolah tersebut, muncul kader yang memang mumpuni dan kompeten dalam keilmuan.
Ketua Panitia Pelaksana, Makki Ismail mengatakan, kegiatan ini baru pertama diselenggarakan. Peserta memang kita batasi dari daerah terdekat. Selanjutnya akan kita perluas jangkauannya.
“Melalui Sekolah Parlemen Santri ini diharapkan mahasiswa khususnya santri memahami Politik. Karena politik bukanlah hal yang tidak boleh dijauhi, semua yang kita lakukan adalah produk politik. Selanjutnya akan kita perluas jangkauan kita ke beberapa daerah.” Ungkap makki saat ditemui jatimpost.com di Gedung DPRD Gresik.
Lanjut Makki, peserta akan dibekali berbagai ilmu terkait Parlemen, mulai political identity, Fungsi Legislatif (Legislasi, Budgeting, dan Controlling) hingga mekanisme munculnya Perda (Peraturan Daerah) di DPRD Gresik.
“Selama satu hari para peserta diajari tentang hal-hal yang ada di legislatif.” ungkap pemuda asal Kecamatan Tambak Pulau Bawean ini.
Hal serupa juga disampaikan Ketua DPC Gemasaba Gresik Abdullah Mahdi saat ditemui jatimpost.com di Gedung DPRD Kabupaten Gresik. Mahdi menjelaskan dengan diadakannya acara tersebut, para santri diharap para generasi muda melek politik.
“Politik tidak melulu soal pemilu. Politik juga bisa menjadi sarana bagi anak muda untuk berinovasi tentang hal-hal yang dibutuhkan masyarakat,” jelas Mahdi penuh semangat.
Mahdi menambahkan, bahwa selama ini banyak oknum-oknum tertentu yang mencitrakan politik yang buruk. Politik yang melenceng dari nilai-nilai Keagamaan dan kurang beretika.
“Untuk itu, perlu etika politik yang munculnya dari santri. Yang selalu memegang nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari,” imbuh santri sekaligus pemuda asal Ujung Pangkah ini.

Menurut Mahdi, kegiatan Sekolah Parlemen Santri hanya ada satu di Jawa Timur dan ini diinisiatori langsung oleh Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Sehingga ia berharap Gemasaba menjadi rumah besar bagi pemuda dan mahasiswa yang ingin mengembangkan intelektual, kreatifitas dan skill.
“Semoga ilmu yang di dapat dari daerah lain, bisa juga di implementasikan di Gresik. Kami mengajak semua untuk membangun Gresik.” Pungkas Mahdi, yang didampingi Dedy Irawan, Sekretaris DPC Gemasaba Gresik.
Selain ke Kantor DPC PKB dan Kantor DPRD Gresik, acara ditutup dan diakhiri dengan ziarah ke makam Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim, untuk refleksi sekaligus Dzikrullah. [Joe]