FPKB Jatim Dorong Pemerintah Naikkan Pertumbuhan Ekonomi di Jatim

0
5

Jatimpost.com – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Jawa Timur mendorong pemerintah Pemerintah Provinsi Jatim agar menaikkan angka pertumbuhan ekonomi Jatim ke 5,12.

Hal ini dikatakan langsung oleh juru bicara FPKB Jatim, Aisyah Liliana Agustina saat rapat paripurna dengan agenda pembacaan pandangan umum fraksi terhadap RAPBD 2022 di Gedung DPRD Jatim, Selasa (30/11/2021). 

Menurut Ica sapaan akrab Aisyah, pihak eksekutif dalam KUA dan PPAS menargetkan pertumbuhan ekonomi Jatim di angka 4,09-5,80 adalah pesimis. Angka tersebut dianggapnya suatu ketidak pastian terhadap pertumbuhan ekonomi di Jatim.

“Pertumbuhan ekonomi di Jatim harus ada angka yang jelas. Saya yakin pertumbuhan ekonomi di jatim akan positif seiring melandainya pandemi Covid-19,” kata Ica saat dikonfirmasi.

Target pertumbuhan ekonomi di angka 5,12, ia katakan sangat relevan sesuai dengan range teratas dalam target pertumbuhan ekonomi yang tercantum dalam (RPJMD) Jatim.

Tidak hanya itu, angka 5,12 sangat masuk akal, sebab pertumbuhan ekonomi di Jatim sendiri dari tahun 2014-2019 selalu diatas pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 5,2 persen.

“Hal itu sangat masuk akal, sebab pertumbuhan ekonomi di Jatim selalu diatas rerata pertumbuhan ekonomi nasional,” kata alumni IAIN Sunan Ampel ini.

Selanjutnya, dalam kesempatan tersebut, Ica katakan FPKB Jatim juga menyoroti mengenai alokasi dana bantuan penyelenggaraan pendidikan Diniyah dan guru swasta (BPDGS).

“Per September 2021 insentif untuk guru TK yang besarnya Rp200.000 per bulan masih dianggarkan 9 bulan. Fraksi PKB berharap agar pengalokasian anggaran tersebut disempurnakan menjadi 12 bulan,” paparnya.

Kemudian, Anggota komisi A ini tututkan, untuk bantuan operasional daerah madrasah diniyah (Bosda Madin) yang besarnya Rp300.000 per september 2021 masih dianggarkan hanya satu bulan. Menurutnya anggaran ini harus disempurnakan selama 12 bulan.

“Alokasi maksimal terhadap Bosda Madin ini penting, mengingat Jawa Timur merupakan provinsi santri dengan jumlah Pesantren terbanyak di Indonesia,” ujarnya.