Jakarta – Berkenaan dengan laporan ekonomi Indonesia, baru-baru ini Bank Dunia merilis hasilnya. Bank Dunia memprediksi terhadap pertumbuhan Indonesia 2018 tidak berubah yakni 5,3%.
Rodrigo A Chaves, Country Director World Bank for Indonesia, mengatakan meski ada beberapa tantangan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, Bank Dunia yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai level tersebut. Salah satu tantangannya meredakan kenaikan harga komoditas di tahun ini dan berubah menjadi penghambat.
“Momentum dalam pertumbuhan investasi yang padat impor ini diperkirakan akan berlanjut dalam waktu dekat ini,” ujarnya di Energy Building, Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Ia menambahkan, permintaan dalam negeri yang tinggi juga akan meredam konstribusi ekspor. Kenaikan impor juga diyakini lantaran kebijakan perampingan proses impor.
Bank Dunia juga memprediksi inflasi tahun ini akan berada di kisaran 3,5%. Sementara neraca transaksi berjalan minus 1,9%.
Sementara pada kuartal IV 2017, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,2%, sehingga secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2017 mencapai 5,1%.
Pertumbuhan ekonomi di 2017 didorong investasi yang lebih tinggi. Hal itu sejalan dengan pemulihan harga komoditas, pertumbuhan ekonomi global dan arus perdagangan yang lebih tinggi.
“Harga Komoditas yang lebih tinggi berkonstribusi pada pertumbuhan investasi dan ekspor di kuartal IV. Meskipun pertumbuhan kredit melambat, pertumbuhan investasi meningkat ke level tertinggi selama 5 tahun terakhir sebesar 7,3%,” pungkasnya.