Tuban – Kondisi sangat memprihatinkan di lahan pertanian jagung di kawasan Desa Dawung, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Tanaman jagung yang memasuki usia 75 hari, rusak diserang hama tikus sawah selama awal musim penghujan tahun ini.
Akibat serangan hama tikus yang hampir terjadi setiap malam hari itu membuat puluhan hektar tanaman jagung di wilayah desa itu mengalami kerusakan parah dan banyak yang tumbang. Hal itu membuat para petani jagung terancam mengalami gagal panen dan mengalami kerugian.
“Segala upaya sudah dilakukan, namun tikus-tikus kelaparan tersebut seakan kebal dengan racun, bahkan justru jumlahnya bertambah banyak. Karena gagal panen, petani jagung di Desa Dawung juga merugi jutaan rupiah. Dalam satu hektar lahan, petani rugi hingga sepuluh juta rupiah, terhitung mulai awal tanam hingga perawatan,” ujar salah satu petani jagung, Rasminto, Kamis (30/1/2020).
Akibat banyaknya tanaman jagung yang rusak dan roboh di tanah itu terpaksa harus diambil dan ditebang untuk dijadikan sebagai pakan ternak. Pasalnya jika dibiarkan saja kemungkinan jagung yang sudah roboh dan batang pohonnya nyaris putus itu sulit untuk bisa tumbuh baik.
“Ya terpaksa harus diambil yang sudah roboh itu untuk pakan ternak. Kalau dibiarkan ya percuma,” pungkasnya.
Sementara itu, Ahmad Fadlori, selaku petugas Pengamat Hama di Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban itu menyatakan bahwa dari hasil pendataan terdapat sekitar 30 hektar tanaman jagung yang sudah rusak. Jumlah tersebut merupakan data awal yang sudah dilaporkan ke pihak pemerintah.
“Serangan hama ini sudah terjadi sekitar 15 hari terakhir, dan ini sebelumnya adalah tikus sawah. Karena padinya sudah panen, kemudian tikusnya menyerang tanaman jagung. Saya lihat memang ini parah sekali,” tandas Ahmad Fadlori.