Dinsos Pacitan Imbau Korban Banjir Pacitan Untuk Tak Khawatir Terkait Penanganan Bencana

Menindak lanjuti penanganan pasca bencana di Kabupaten Pacitan yang terjadi bulan lalu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pacitan Sunaryo, mengimbau kepada warga terdampak bencana tak khawatir terhadap penanganan bencana yang terjadi beberapa waktu lalu. Ia mengungkapkan jika saat ini pihaknya masih melalukan verifikasi ulang terkait kerusakan rumah dan fasilitas umum, sehingga menyebabkan lamanya waktu penanganan. (7/2/2018)

“Namun bagi warga terdampak akan mendapatkan jaminan dari Provinsi. Mereka akan mendapatkan jaminan hidup sebesar Rp 900 ribu per jiwa,” ujarnya

Selain uang jaminan, Pemerintah juga telah mencanangkan Program Rastra untuk memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu. Mereka bisa mendapatkan 10 kg beras per jiwa secara gratis tanpa tebus. Ditambah lagi program bantuan beras bersubsidi.

“Beras tersebut akan dibagikan kepada masyarakat yang sudah didata. Masing-masing orang mendapatkan beras sejumlah 13 kg per bulan dengan menebus Rp. 1000/ kg,” tutur mantan kepala Dishubkominfo ini.

Kemudian Kepala Dinas Pertanian Pamudji menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh petani lantaran belum bisa memenuhi pupuk bersubsidi sesuai kuota kebutuhan. “Pupuk bersubsidi yang sudah kita salurkan ke kios yang tidak terserap oleh petani akan kita alihkan ke kecamatan atau desa lain yang lebih membutuhkan,” terangnya.

Pamudji mengaku sudah mengimbau agar petani bisa menggunakan pupuk organik untuk mengatasi kelangkaan pupuk. “Kita harapkan kepada para kepala desa untuk peka terhadap kebutuhan pupuk warganya. Jangan sampai nanti ada kendala penumpukan karena kekurangan pupuk di kios -kios yang sudah ditetapkan,” tegasnya.

Dengan hal tersebut Kepala Dinas PUPR Budianto mengungkapkan, jika banyak bangunan dan fasilitas umum yang rusak pasca bencana alam. Terutama saluran irigasi yang tentunya sangat berpengaruh terhadap ketersediaan pangan.

“Untuk rumah warga yang terdampak bencana kita akan bantu untuk mewujudkan kembali. Kendala kita di lapangkan adalah warga yang rumahnya rusak total, akan tetapi tidak memiliki lahan lagi. Namun alhamdulillah kita sudah bisa mengatasi semua itu dengan adanya bantuan lahan dari pemkab,” jelasnya. [leo]