Rabu (22/11) Din Syamsuddin menajdi Keynote Speaker dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Maha Guru ‘Ulama Nusantara: Zona Nusa Tenggara Barat” yang diselenggarakan oleh Islam Nusantara Center (INC) di Masjid Istiqlal Jakarta.
Setelah beberapa bulan lalu, Cak Imin dideklarasikan sebagai Panglima Santri Nusantara oleh Puluhan Ribu santri di berbagai daerah. Din Syamsuddin menanggapi hal tersebut, dirinya menganggap Cak Imin pantas menjadi panglima santri dunia. Beliau menjelaskan Santri dan Ulama generasi saat ini harus lebih percaya diri tampil pada tingkat international, sebab dari segi kualitas, ulama kita tidak kalah pintar dengan beberapa ulama di Timur Tengah.
“Seharusnya Pak Muhaimin jadi panglima santri tertinggi dunia, bukan Nusantara lagi. Saya kepala stafnya saja”. kelakar Din Syamsuddin yang disambut tepuk tangan seluruh yang hadir.
Din Syamsuddin menambahkan, selama ini kajian tentang Ulama Nusantara sangat jarang dilakukan, padahal banyak sekali Ulama Nusantara, khususnya Ulama Sasambo (Sasak, Samawa dan Mbojo) yang sangat cemerlang di tingkat Internasional. Misalnya ada ‘ulama asal Sumbawa yang bernama Syeikh Zainuddin yang menjadi Guru di Haromain.
“Beliau menjadi pionir di dunia Islam”. Tambah mantan Ketum PP Muhammadiyah ini.
Maka dari itu, kajian dan diskusi yang dilakukan oleh INC ini, patut dikembangkan. Menurut mantan Ketum PP Muhammadiyah, kajian seperti ini harus berkelanjutan.
“Saya berharap ini bukan akhir dari kajian kita, ini sebaiknya menjadi titik awal diskusi yang lebih dalam.” Ujar Din Syamsuddin.
Sultan Sumbawa, M. Kaharuddin IV dalam sambutannya menambahkan, bahwa pesebaran Islam di NTB berbeda dengan di Jawa. Jika di NTB kesultanan menerima Islam, lalu diikuti oleh masyarakatnya. Dalam majlis adat Sumbawa, masyarakat ada dua kamar, ulama dan masyarakat. Jika ada perbedaan, maka kesultanan harus berpihak kepada ‘ulama.
“Yang perlu digarisbawahi adalah peran ‘Ulama dalam mempengaruhi kebijakan kesultanan”. Pungkas Sultan Sumbawa.
Turut hadir dalam acara tersebut, A. Muhaimin Iskandar (Panglima Santri Nusantara), Din Syamsuddin (mantan Ketum PP Muhammadiyah), Sultan Sumbawa (M. Kaharuddin IV), Prof. Dr. Abdul Ghani Abdullah, Dr. M. Wildan,M. A, Jazilul Fawaid (Inisiator INC), Zainul Milal Bizawi (Sejarawan Santri dan penulis Buku), serta Ginanjar A. Sya’ban (Direktur INC). [Joe]