Didukung 128 Negara, Resolusi PBB untuk Yerusalem Menangkan Palestina

0
153
Hasil penghitungan suara adalah 128 negara mendukung resolusi, 9 menentang, dan 35 memilih abstain.

PBB, jatimpost.com – Dalam pemungutan suara Kamis (21/12) waktu New York, sebanyak 128 negara mendukung resolusi, sembilan menentang, dan 35 negara memilih untuk abstain.

Sehari sebelumnya, Presiden Donald Trump mengeluarkan ancaman akan memutus bantuan keuangan bagi negara-negara yang menentang keputusannya dalam menetapkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Sebelum pemungutan suara dimulai, Menteri Luar Negeri Palestina, Riad al-Malki, mendesak agar negara-negara anggota PBB menolak ‘pemerasan dan intimidasi’.

Sementara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan akan menolak sama sekali hasil yang menurutnya sudah diantisipasi dan menyebut PBB sebagai ‘rumah kebohongan’.

Indonesia merupakan salah satu negara yang mendukung resolusi PBB tersebut. “Indonesia tetap konsisten sejak dulu dalam mendukung kepentingan rakyat Palestina,” kata Juru bicara Istana Kepresidenan, Johan Budi, di Jakarta kepada BBC Indonesia, sebelum pemungutan suara.

Ketika masih di tingkat Dewan Keamanan PBB, Amerika Serikat sudah memveto rancangan resolusi yang menolak keputusan Presiden Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Dalam sidang DK PBB awal pekan ini, Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan bahwa draf resolusi tersebut merupakan ‘penghinaan’.

Awal bulan ini Trump menyatakan Yerusalem adalah ibu kota Israel, walau sejak awal sudah dikecam dunia internasional dan belakangan memicu aksi unjuk rasa di sejumlah tempat.

Hari Rabu (21/12), Presiden Trump mengeluarkan ancaman atas negara-negara yang akan menentang mereka saat penghitungan suara di Majelis Umum PBB ini.

“Mereka mengambil jutaan dolar dan bahkan miliaran dolar dan mereka memberi suara yang menentang kita. Biarkan mereka bersuara menentang kita. Kita akan menghemat banyak. Kita tidak perduli.

“Sementara itu Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, memperingatkan negara anggota PBB bahwa Presiden Trump memintanya untuk melaporkan ‘siapa yang menentang kita’ pada pemungutan suara di Majelis Umum PBB.

Status Yerusalem merupakan masalah utama dalam konflik Israel-Palestina dengan Palestina mengklaim Yerusalem Timur sebagai ibu kota dari negara masa depan mereka.

Penetapan Trump bahwa Yerusalem merupakan ibu kota Israel dianggap berbagai pihak akan semakin menghambat proses perundingan damai, yang dalam beberapa waktu belakangan ini memang sudah terhenti.