JatimPost, Gresik – Debat Publik Cabup-Cawabup Gresik yang digelar KPU Gresik di studio salah satu TV swasta, Jumat (20/11/2020) malam kemarin, menjadi ajang dua paslon untuk adu program guna menarik simpati publik Gresik.
Dalam debat publik perdana ini, KPU Gresik menghadirkan empat panelis, yakni Dosen UINSA Surabaya Achmad Room Fitriyanto, S.E., M.E.I., M.A., Ph.D, Dosen Universitas Brawijaya (UB) Malang Ir. Moh Solichin, M.T. Ph.D., Dosen Unesa Dr. Agus Machfud Fauzi, M.Si., Dosen UMG Gresik Anwar Hariyono, M.Si. dan Dr. Eko Budi Leksono, M.T.
Paslon Moh. Qosim dan Asluchul Alif (QA), dalam debat yang mengusung tema “Menyelesaikan Persoalan Daerah, Meningkatkan Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat” Pihaknya mempertegas program kerja yang disosialisasikan selama masa kampanye.
Dalam kesempatan itu juga, Qosim-Alif banyak menjabarkan kondisi Kabupaten Gresik saat ini, serta solusi untuk mengatasinya. Mereka memaparkan pentingnya sektor industri di Gresik, permasalahan lingkungan hidup, peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelayanan kesehatan, pemberian insentif bagi guru, pembinaan dan pemberdayaan UMKM, hingga pembinaan untuk generasi milenial untuk mengurangi angka penganguran di Kabupaten Gresik.
Qosim juga mengatakan bahwa, keberadaan industri secara tidak langsung meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, lingkungan di sekitar industri Gresik tidak boleh diabaikan apalagi dihilangkan. Karena itu, industri dan lingkungan harus sama-sama berjalan sejajar dengan mengedepankan kearifan local Gresik.
“Pelaku industri di Gresik wajib memperhatikan lingkungan sekitar. Oleh karna itu, jika kami terpilih untuk memimpin Gresik selama lima tahun ke depan, kami akan memperhatikan penuh sektor perindustrian di Gresik dan juga akan kami buatkan regulasi bagaimana pertumbuhan industri tetap jalan dan memperhatikan lingkungan,” ungkapnya.
Selain industri dan lingkungan, Paslon nomer urut 1 ini juga menuturkan tentang program-program pengentasan pengangguran. Untuk mengatasi pengangguran, kata Alif, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan semua elemen.
“Di sini kami punya 10 kartu bangkit, di antaranya kartu UMKM bangkit dan Pemuda Bangkit. Dengan begitu, bisa memperdayakan masyarakat sehingga bisa mengurangi angka pengangguran di Gresik,” jelasnya.