Dampak Virus Corona, Okupansi Hotel di Surabaya Turun 50 Persen

foto istimewa

Surabaya – Bisnis perhotelan di Kota Surabaya ikut terkena dampak penyebaran Virus Corona, yang sudah masuk ke Indonesia. Okupansi sejumlah hotel di Ibu Kota Jawa Timur ini pun mengalami penurunan cukup signifikan.

Beberapa hotel berbintang empat di kota Surabaya pun merasakan penurunan occupansy (okupansi) selama sepekan ini. Penurunan hampir 50 persen, termasuk omset pendapatan hotel menurun. Salah satunya Santika Jemursari. Pada hari biasa occupansynya bisa mencapai 80 persen kini menurun hingga 30 persen.

Radinia, Public relation Santika Jemursari mengatakan jika para tamu banyak yang melakukan pembatalan di hari yang sama sejak adanya imbauan dari presiden beberapa waktu yang lalu. Yang lebih terasa adalah pembatalan sejumlah event yang mayoritas dari perusahaan multi nasional.

“Haampir 50 persen, bahkan lebih hari Senin yang biasa occupansy bisa 80 persen ke atas langsung drop menjadi 30 persen. Banyak sekali yang cancel di hari yang sama. Terutama dari perusahaan multinasional yang membatalkan acaranya sama pemesanan kamar karena arahan Presiden yang kerja di rumah beberapa waktu lalu,” ucap wanita yang kerap di sapa Pipit ini, Selasa (17/3/20200).

Hal senada pun dikatakan oleh Gabriella Yuniton, Public Relation Crown Prince Surabaya. Ia mengemukakan virus tersebut juga membuat event yang sudah direncanakan terpaksa ditunda. Keputusan dilakukan dengan alasan peningkatan kewaspadaan dan meminimalisir resiko terkena virus tersebut.

“Ada beberapa institusi yang memilih menunda pelaksanaan acaranya di Surabaya karena meminimalisir resiko terkena virus Corona”, Pungkasnya.

Meski occupansy hotel menurun, masih ada beberapa tamu yang menginap di hotel berbintang empat Surabaya ini. Dengan kejadian ini pihak hotel tidak melakukan pemulangan pada tamu mereka memberikan beberapa fasilitas tambahan seperti menyediakan handsanitizer, thermo gun, rubber glove dan melakuan general cleaning dengan desinfektan dan juga bekerja sama dengan rumah sakit.

“Penurunan tamu jelas ada namun kita tidak sampa memulangkan, kita memberikan fasilitas untuk antisipasi kepada para tamu. Manajemen menyediakan hand sanitizer di public area, menyediakan thermo gun, mulai menggunakan rubber glove, melakukan general cleaning dengan desinfektan dan juga bekerjasama dengan rumah sakit,” tandasnya.