Surabaya – Anggota DPRD Jawa Timur Achmad Amir Aslichin meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk segera bentuk skema bantuan langsung khusus untuk mereka yang terkena dampak langsung kebijakan pemerintah pusat terkait physical distancing, menjaga jarak aman dan tinggal di rumah saja untuk menghindari penyebaran virus corona (covid-19). Mereka yang terkena dampak covid-19 diantaranya adalah pedang di pasar, warung, buruh harian, UMKM, tukang ojek dan driver angkutan umum.
“Masyarakat bekerja disektor informal seperti pekerja harian, warung dan ojek mulai merasakan dampaknya, mereka mulai kehilangan penghasilan utamanya para tukang ojek,” ungkap pria yang biasa disapa Mas Iin, ungkap saat ditemui di ruang kerja, Kamis (26/3/2020).
Politisi PKB Jawa Timur itu mulai khawatir dengan meluasnya wabah corona dalam jangka waktu yang panjang akan berdampak pada daya beli masyarakat yang menurun dan masyarakat tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-sehari. Sehingga perlu adanya campur tangan pemerintah berupa bantuan langsung yang anggarannya bersumber dari APBD.
Bantuan langsung usulan Mas Iin tersebut merupakan upaya untuk mensingkronisasikan dengan rencana kebijakan pemerintah pusat yang akan memberiakan bantuan langsung untuk warga miskin dan pekerja sektor informal.
Berdasarkan keterangan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, pihaknya akan memberikan bantuan langsung tunai untuk 29,3 juta warga miskin, termasuk juga untuk para pekerja informal yang terkenal dampak wabah virus corona.
“Untuk meningkatkan daya beli, kita bagi dalam beberapa kelompok tujuan stimulus, pertama pasti adalah masyarakat rumah tangga termiskin, 40% rumah tangga termiskin, 29,3 juta akan dialokasikan dalam bentuk bantuan langsung tunai,” Ujar Susiwijono.
Harapannya, adanya singkronisasi kebijakan pusat dan pemerintah daerah tersebut mampu menjaga daya beli masyarakat dan perekonomian nasional tetap stabil.