Lumajang. Jatimpost.com– Bupati Lumajang Thoriqul Haq berharap dengan dibangunnya Terminal Induk pasir di Lumajang bisa menertibkan pengeloaan penanbangan pasir kedepannya.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati yang akrab disapa Cak Thoriq itu saat menghadiri acara dialog bersama para pengusaha tambang pasir Lumajang di Aula Pertemuan RM Pondok Asri Lumajang, Kamis (16/1/20).
Cak Thoriq menyampaikan, dibangunnya Terminal Induk pasir merupakan upaya Pemkab Lumajang untuk mengontrol hasil penambangan terkait dengan seberapa besar produksi dan besar pendistribusian pasir keluar daerah Lumajang. Terkait juga dengan perpajakannya.
“Kita akan menyatukan stockpile yang ada di berbagai tempat itu menjadi satu, tetap menjadi milik masing-masing, kita pindah tempat saja, agar stockpile ini benar-benar terkontrol, dari mana pasirnya, produksinya berapa,” ujarnya.
Bupati yang juga Politisi PKB itu menambahkan Terminal itu juga bertujuan agar semua pengusaha tambang memiliki jaminan yang sama dalam pengelolaan tambang pasir.
Langkah tersebut diambil bukan untuk memonopoli, melainkan untuk mempermudah pengawasaan oleh BUMD Pemkab Lumajang dan Pemerintah Provinsi. Sedangkan untuk pengelolaannya tetap akan dikelola oleh stokepil masing-masing.
Sementara itu, para penambang pasir yang telah memiliki izin menambang menyambut baik langkah yang diambil Bupati Lumajang. Hal ini, dikarenakan para penambang ilegal tentu merugikan pemerintah, pemungutan pajak tidak terkontrol.
Selain pengelolaan pasir di Terminal Induk Pasir, Pemkab Lumajang nantinya juga akan mendirikan Pos Pantau di Kecamatan Ranuyoso, untuk memastikan pasir yang keluar Lumajang benar-benar telah melalui proses sebagaimana mestinya.
“Perencanaan berikutnya setelah stockpile terpadu ini berjalan kita juga sedang menata pos pantau yang rencananya akan di tempatkan di Ranuyoso,” imbuh Cak thoriq. [hy]
