
Pamekasan, Jatimpost.com – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) wilayah IV Jawa Timur Dafi Achmad Johansyah mengapresiasi pelaksanaan elektrifikasi transaksi dengan cara non tunai yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan BI wilayah IV Jawa Timur Johansyah saat launcing Implementasi pembayaran Non Tunai Dengan Sistem Quick Response Code Indonesia Standart (QRIS) dan Elektronik Transaksi di Pasar Batik 17 Agustus, Pamekasan (12/3/20).
“Pemkab Pamekasan tinggal meningkatkan dari berbagai aspek yang selama masih mengalami kekurangan,” ungkap Johansyah.
Kanal pembayaran atau cara pemabayaran menggunakan non tunai di Pemakesan saati berjalan cukup bagus dengan mencapai prosentase 84 % dari total 14 item yang menjadi target untuk dilakukan transkasi non tunai. Kemudian secara belanja pendapatan dan retribusi pun juga sudah dilakukan secara non tunai.
Semetara itu, Bupati Baddrut Tamam mengucapkan terimakasih atas launching dan sosialisasi terkait Implementasi pembayaran Non Tunai Dengan Sistem Quick Response Code Indonesia Standart (QRIS) dan Elektronik Transaksi yang telah digelar di Pamekasan.
“Terkait dengan launching dan sosialisasi hari ini saya sampaikan terimakasih telah menunjuk Pamekasan jadi tempat launching implementasi QRIS di Pasar 17 Agustus, pasar ini pasar batik terbesar di Asia Tenggara ini,” kata Baddrut Tamam.
Menurut Politisi PKB itu menilai, model transaksi atau pembayaran non tunai dengan menggunakan QIRS dan traksaksi elektronik tersebut sebagai salah satu model pembayaran yang efisien, praktis dan terpercaya.
“QRIS ini adalah model pembayaran yang lebih cepat, bisa dipercaya dan mudah untuk segala macam jenis pembayaran. Bahkan kami Pemkab Pamekasan sudah melakukan pembayaran non tunai mulai dari gaji sampai beberapa hal lainnya sejak Januari 2020 lalu,” kata Badrut Tamam. [aw]