Jatimpost.com – Yuli Nadhifah Triswati, anggota DPRD Kabupaten Tulungagung itu sejak dilantik sebagai wakil rakyat terus bergerak mengabdi kepada masyarakat. Kali ini, perempuan yang biasa disapa Mbak Yuli itu bersama partainya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Tulungagung memberikan bantukan sembako kepada masyarakat Desa Jabalsari Kecamatan Sumber Gempol Tulungagung (26/4/2020). Desa tersebut dipilih karena menjadi wilayah yang paling terdampak secara sosial ekonomi akibat wabah covid-19.
“Bantuan yang kita berikan berupa sembako dan pelindung diri sementara dari virus seperti masker dan hand sanitizer. Bantuan itu kita salurkan melalui perangkat desa yang diterima langsung oleh Kepala Desa Mahmudi,” ungkapnya.
Yuli lantas menceritakan kondisi desa usai dilakukan lockdown beberapa waktu lalu akibat ada salah satu warga yang meninggal karena covid-19. Kondisi desa saat itu sepi seperti tidak ada aktivitas dari warganya. Terlebih lagi, adanya 15 warga yang berstatus ODP harus menjalani karangtina mandiri menambah ketakutan warga yang lain untuk beraktivitas diluar.
“Karena itu, Fraksi PKB dan DPC PKB hadir untuk memberikan sumbangan sembako dan makanan siap saji untuk para petugas yang menjaga pos-pos keamanan desa,” katanya.
Lebih lanjut, Mbak Yuli menyampaikan bahwa ia sempat berdiskusi dengan kepala desa. Dari hasil diskusi tersebut diketahui bahwa ada 2000 KK yang terdampak akibat corona. Akibatnya, banyak warga yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-sehari. Hal itu kemudian yang membuat warga nekat tidak mematuhi himbauan pemerintah untuk diam di rumah saja dan memilih keluar rumah untuk berkerja mencari nafkah.
“Manyarakat sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah, baik berupa sembako atau bantuan langsung tunai untuk tetap bisa berdiam diri di dalam rumah. Namun menjadi ironis, pemerintah lambah dalam hal tersebut, sehingga banyak warga yang nekat keluar rumah,”ungkapnya.
Bahkan, ada temuan adanya perlakukan diskriminatif yang dilakukan oleh salah satu bank di wilayah Kecamatan Sumber Gempol terhadap warga Desa Jabalsari. Pasalnya, pihak bank menolak custamer yang akan mengambil uang karena diketahui beralamatkan Desa Jabalsari.
“Perilaku hal seperti itu sangat disayangkan, dan kami berharap tidak ada diskriminasi seperti itu. Karena masih ada protokol yang lebih ramah, seperti memakai masker dan cek suhu badan,” pungkasnya.