Sidoarjo, Jatimpost.com – Terjadinya aksi anarkis di beberapa daerah pada demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) mengundang keprihatinan dari beberapa elemen masyarakat di Sidoarjo dengan melakukan deklarasi damai tolak demonstrasi anarskis.
Deklarasi yang dilakukan di depan Mapolresta Sidoarjo, Jum’at (16/10/20) diikuti oleh beberapa elemen masyarakat, diantaranya Organisasi Masyarakat (Ormas), tokoh agama, Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB, mahasiswa dan pelajar. Mereka menolak adanya demo anarkis terkait UU Cipta Kerja.
Sekretaris FKUB Idham Khalid mengatakan, digelarnya deklarasi tersebut sangat penting untuk menjaga dan mengantisipasi kejadian anarkis pada demonstrasi tolak Omnibus Law.
“Untuk antisipasi kejadian serupa, maka semua FKUB dan elemen masyarakat di Sidoarjo menggelar deklarasi damai menolak dan mengecam aksi anarkis saat ada unjuk rasa,” kata Idam Kholid.
Idham menjelaskan, pihaknya sangat menyayangkan aksi menyampaikan aspirasi yang seharusnya berjalan damai berubah menjadi aksi anarkisme. “Kami menolak cara-cara penyampaian aspirasi dengan cara anarkisme, karena pasti ada penunggang gelap dalam anarkisme,” tambahnya.
Sementara itu Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Sumardji mengatakan untuk mengantisipasi kegiatan untuk rasa yang berujung anarkisme, pihaknya akan melibatkan elemen-elemen masyarakat dalam pengawasan saat ada kegiatan unjuk rasa.
“Tugas mereka mengawasi apabila ada pengunjuk rasa atau penumpang gelap dalam unjuk rasa tersebut. Untuk segera menangkap selanjutnya diserahkan ke pihak polisi untuk dilakukan penindakan,” pungkasnya. [*]