Surabaya – Masih tingginya angka KDRT dan kekerasan seksual kepada para kaum wanita di Jawa Timur, Perempuan Bangsa (PB) Jatim melaunching Griya Curhat Keluarga (GCK) sebagai wujud komitmen dalam melindungi perempuan yang menjadi korban kekerasan.
Selain melaunching GCK, sebagai langkah awal dilanjutkan dengan Training Of Trainer (TOT) Counselor yang diikuti oleh perwakilan kader PB se Jatim.
Ketua DPW Perempuan Bangsa Anik Maslachah menyebut bahwa jumlah korban perempuan di Jawa Timur masih tinggi. Untuk itu, membuat wadah bagi kaum perempuan yang menjadi korban, harapannya angka kekerasan semakin menurun.
“Jumlah korban perempuan dari persoalan sosial di Jawa Timur ini luar biasa. Kita harus segera melakukan gerakan untuk menyikapi persoalan ini dengan mendirikan GCK,” kata Anik di Hotel Primebizz, Sabtu (7/3/2020).
“Ini mejadi role model pelayanan professional berkelanjutan. Ini pertama di Perempuan Bangsa dan kami berharap bisa diteruskan di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Lebih lanjut Anik menyebut data dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) bahwa angka Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) berada di peringkat kedua dengan jumlah 1274 kasus dan kekerasan terhadap perempuan sebanyak 1890 kasus.
Dengan rincian, pemerkosaan (846 kasus), pelecehan seks (331 kasus), penyiksaan seks (33 kasus), eksploitasi (38 kasus), pemaksaan aborsi (13 kasus), pemaksaan pelacuran (10 kasus) perbudakan seks (9 kasus) dan pemaksaan perkawinan/kontrasepsi (2 kasus).
Dengan banyaknya kasus-kasus tersebut dan korban terbesarnya adalah perempuan, menurut Anik, hadirnya PB dalam menyikapi hal tersebut sudah sangat pas.
“Perlu tangan-tangan yang bergerak menyelesaikan, yaitu Perempuan Bangsa untuk mampu mengubahnya,” tegas Anik.
Target dari kegiatan ini, sambung Anik, adalah terbentuknya fasilitator yang siap melakukan follow up ke cabang sampai terbentuk GCK di 38 Kabupaten Kota.
“Harus bisa terbentuk institusi yang dilegalkan terdaftar di Bakesbangpol masing-masing Kabupaten/Kota seluruh Jawa Timur,” pungkasnya.