Surabaya,jatimpost.com – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mengelar Muktamar pada 20 Agustus mendatang untuk memilih ketua umum yang baru. Namun hingga saat ini, nama Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tak terbendung diprediksi akan terpilih kembali untuk memahkodai PKB.
Di luar analisa pada umumnya terpilihnya ketua umum partai karena keberhasilan memperoleh atau menambah kursi dewan di parlemen dan solidnya kader, namun analisa kali ini bagaimana Cak Imin bisa meraih itu semua.
Pertama, pada masa kepemimpinan Cak Imin, PKB mendapat dukungan secara terbuka dari orang tuanya, Nahdlatul Ulama (NU) *(PKB lahir dari tokoh-tkoh NU). Dukungan politik organisasi terbesar tersebut menjadi sumber meningkatnya suara PKB pada pemilu kemarin. Cak Imin tergolong mampu untuk mengonsolidasikan kekuatan NU agar sebagian besar tertuju kepada PKB. Menurut Greg Fealy dalam tulisannya untuk New Mandala, inilah untuk pertama kalinya NU memberikan dukungan secara terbuka kepada PKB.
Hubungan PKB yang semakin kuat dengan NU ini kemudian ditunjukkan melalui dukungan dari kiai-kiai dan pengurus utama NU kepada PKB. Tokoh seperti Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dan mantan Rais Aam KH Ma’ruf Amin misalnya menjadi representasi wakil presiden dari PKB.
Kedua yang menjadi penting dari kelihaian Cak Imin memimpin PKB adalah kemampuan memperluas jaringan. Cak Imin membangun patronase dengan pengusaha-pengusaha kaya. ia bisa mendanai program kampanye besar di kantong-kantong suara PKB.
Salah satu sosok pengusaha penting itu adalah bos Lion Air Group sekaligus Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Rusdi Kirana. Rusdi memiliki jabatan khusus di PKB yaitu sebagai wakil ketua umum. Rusdi ini kemudian yang menjadi donatur di balik banyak program-program kampanye PKB.
PKB dapat membangun jejaring baru yang tak pernah dimiliki sebelumnya. Jejaring ini berpengaruh pada perolehan suara PKB secara umum, Hal itulah kemudian sosok Cak Imin menjadi tokoh tak tergantikan di internal PKB,