Jatimpost.com – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengajak Muslimat NU untuk berkolaborasi dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Ajakan ini disampaikan dalam Sidang Pleno Kongres XVIII Muslimat NU yang berlangsung di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Kamis (13/2/2025).
Gus Ipul menegaskan bahwa pemerintah saat ini telah memiliki data tunggal yang akan menjadi acuan dalam penyaluran bantuan sosial agar lebih tepat sasaran. Dengan adanya data ini, semua pihak, termasuk kementerian, pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat seperti Muslimat NU, bisa bersinergi dalam memberikan intervensi yang lebih efektif.
“Kita mengajak Muslimat untuk bersama-sama berkolaborasi mengentaskan kemiskinan. Data terbaru yang sudah ditandatangani Bapak Presiden memuat nama dan alamat, foto-foto juga ada. Nanti akan kita serahkan untuk Ibu Khofifah baik untuk Muslimat NU maupun Jawa Timur,” kata Gus Ipul.
Menurutnya, selama ini kendala utama dalam penyaluran bantuan adalah belum adanya satu data yang terintegrasi, sehingga terjadi tumpang tindih bantuan. Namun, di era pemerintahan Presiden Prabowo, semua bantuan akan mengacu pada data tunggal yang disusun oleh BPS dan diperbarui setiap tiga bulan sekali.
“Jadi semua bisa saling berbagi peran. Mana yang perlindungan sosial, mana yang pemberdayaan. Misalnya pusat sudah memberikan bantuan apa, provinsi apa, pemda apa, Pengurus LN apa, dan seterusnya. Sehingga intervensi yang diberikan terpetakan dan tidak menumpuk-numpuk bantuan yang sama,” tegasnya.
Menanggapi hal ini, Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, menyambut baik ajakan kerja sama tersebut. Ia menegaskan bahwa Muslimat NU siap bersinergi dengan Kementerian Sosial untuk memastikan program pengentasan kemiskinan berjalan lebih optimal.
Khofifah menjelaskan bahwa Muslimat NU telah menjalankan program Mustika Mesem (Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem) yang bertujuan membantu masyarakat miskin ekstrem, salah satunya dengan distribusi rantangan makanan.
“Untuk program Mustika Mesem sebenarnya sudah berjalan di sejumlah daerah dengan mendistribusikan rantangan untuk masyarakat miskin ekstrem di daerah dengan mengandalkan data dari kepala desa,” ungkap Khofifah.
Ia juga menyatakan bahwa program ini telah diluncurkan secara nasional saat pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU di hadapan Presiden Prabowo Subianto. Dengan adanya dukungan dari Kementerian Sosial dan data tunggal yang lebih akurat, Khofifah optimistis upaya pengentasan kemiskinan ekstrem bisa dilakukan lebih masif dan tepat sasaran.
“Kita siap untuk berkolaborasi untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem lebih masif lagi. Apalagi nanti didukung dengan data tunggal, tentu insya Allah akan semakin besar manfaatnya dan tepat sasaran,” pungkasnya.
© 2025 jatimpost.com | Mengawal Informasi, Menghubungkan Generasi